Belajar Alokasi Dana Investasi Untuk Milineal Zaman Kekinian Terutama Anak Muda!
Alokasi Dana Investasi Untuk Milineal!
Sejak pandemi Covid-19 mewabah sekitar tahun - tahun sebelumnya, jumlah investor lokal terlihat terus meningkat secara signifikan. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu semakin sadar akan pentingnya berinvestasi.
Pada akhir semester-1 tahun 2022, PT. KSEI (Kunstodian Sentral Efek Indonesia) mencatat jumlah investor telah menembus angka 4 juta. Angka tersebut telah didominasi oleh kaum Milineal dan Gen Z sebagai investor retail lokal.
Berbicara soal investasi, salah satu hal yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengatur alokasi dana untuk berinvestasi. Kita harus pintar - pintar mengelola pendapatan agar tidak besar pasak dari pada tiangnya!. Artinya pengeluaran bahkan utang tidak boleh lebih besar daripada penghasilan yang kita terima tiap bulannya.
Sebagai investor yang cerdas, agar semua kebutuhan terpenuhi secara bijak, mari kita simak langkah - langkah seperti berikut ini:
1. Alokasikan Dana Dingin Di Awal
Secara psikologis, ketika kita baru menerima pendapatan maupun gaji, akan ada banyak godaan yang datang. Misalnya dari wishlist kita yang ada di aplikasi online shopping. Ketika sudah gajian, jari - jemari kita gatal untuk segera check out.
Meskipun menyenangkan hati dan memenuhi keinginan boleh - boleh saja, tapi ingat prioritaskan kebutuhan wajib bulanan seperti makan dan minum sehari - hari, biaya tempat tinggal, listrik, air, internet dan sebagainya.
Selanjutnya, kamu bisa mengalokasikan dana darurat dan dana investasi yang bersumber dari dana dingin, yaitu dana yang tidak terlalu diandalkan untuk memenuhi kewajiban mendasar di masa depan. Hal ini bisa kamu alokasikan sebagai dana investasi untuk masa depan.
2. Alokasikan Gaji Dengan Prinsip 50:30:20
Bagaimana cara mengalokasikan gaji? Kamu bisa memprioritaskan biaya kebutuhan yang dikeluarkan secara bulanan dengan proporsi 50%, lalu 30% dari pendapatan untuk kebutuhan pribadi dan bersosial, kemudian 20% sisanya sebagai dana dingin untuk mulai mengikuti atau melakukan investasi.
3. Jangan Berhutang Untuk investasi saham
Hal yang tidak kalah pentingnya dari alokasi pendapatan adalah sumber dana investasi. Jangan sampai kamu berutang hanya untuk mengejar cuan dari berinvestasi saham ya!
Setiap investasi ada resikonya, jadi supaya pikiran dan mental sebagai investor itu tenang dan sehat, selalu gunakan dana dingin untuk berinvestasi. Jika kamu investasi dengan dana utang, kamu akan ditekan jangka waktu pembayaran. Bayangkan, kalau jatuh tempo hutang tapi sahamnya belum cuan. Jadi hindari berhutang, apalagi ke lembaga pinjaman online yang belum diakui oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Pertanyaan Berapa Modal Yang Diperlukan Untuk Dapat Berinvestasi Saham?
Dana yang dibutuhkan untuk investasi saham tak sebesar yang kamu duga. Kamu bisa menanamkan modal sesuai kemampuan finansialmu. Kamu bahkan bisa memulainya dengan selembar uang Rp.100.000.
Untuk memudahkan kamu dalam berinvestasi saham, cek lebih lengkap pendaftarannya berikut ini (klik disini).
Comments
Post a Comment