Informasi Menarik Seputar Hubungan Asmara Benarkah Sering Berhubungan Intim Tak Wujudkan Kehamilan Berkualitas? Yuk Simak Ulasannya Berikut Ini!
Benarkah Sering Berhubungan Intim Bersama Pasangan Tidak Wujudkan Kehamilan Berkualitas? Lebih Jelasnya Lanjut Baca!
Pasangan suami istri yang sering melakukan hubungan intim disebut tidak dapat mewujudkan kehamilan yang berkualitas.
Dari artikel lainnya kami menemukan sebuah pernyataan yang mengatakan "Kalau mau hamil, pertama mestinya suaminya juga normal, harus sehat. istrinya pun juga sama, lalu kalau berhubungan itu pada masa subur tidak boleh terus menerus. Ada manten baru yang semangatnya tiap hari lembur terus, hubungan terus. Itu saya jamin tidak hamil", ujarnya.
Banyak pasangan suami istri yang baru menikah sering kali salah mengartikan kuantitas berhubungan intim. Mereka mengira semakin banyak melakukan hubungan intim, maka semakin cepat seorang wanita memasuki masa kehamilan. Padahal, hubungan seksual yang dilakukan setiap hari dan tidak berjarak justru memberikan peluang besar pada tidak terjadinya kehamilan.
Dari hal tersebut menjelaskan lantaran sperma yang dikeluarkan oleh laki - laki setiap hari hampir dipastikan tidak memiliki kualitas yang bagus. "Maka salah satu syarat seorang istri biar hamil, ternyata bibit laki - lakinya bagus. Kemudian, istri tepat saat masa subur, ketemu dan hubungannya tidak terlalu sering".
Agar menghasilkan kehamilan yang baik dan berkualitas bagi calon ibu, disarankan hubungan intim dilakukan setidaknya dua atau tiga kali dalam seminggu. Hal itu dilakukan sebab sperma yang dihasilkan oleh laki - laki harus dipersiapkan jauh - jauh hari sebelumnya.
Saran untuk seorang pria yang ingin menikah cobalah untuk mengurangi kebiasaan merokok dan menjaga pola makan supaya dapat menghasilkan sperma yang berkualitas pada 75 hari sebelum pernikahan.
Sementara pada wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat untuk mengukur lingkar lengan atas, berat badan dan tinggi badan, serta kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.
Semua hal itu harus menjadi perhatian seluruh keluarga khususnya di negara kita tercinta Indonesia, supaya dapat menghasilkan kehamilan berkualitas dan berbagai masalah mendapatkan penanganan sejak awal dari pihak medis. Dengan hal ini juga bisa mengurangi terjadinya resiko kematian pada ibu dan bayi serta meminimalisir kekurangan gizi pada anak sejak dalam kandungan yang menyebabkan stunting.
Comments
Post a Comment