Belajar Mengenal 5 Dasar Prinsip Untuk Pemula Yang Wajib Anda Ketahui Tentang Dasar Investasi

Kenali 5 Dasar Prinsip Bagi Seorang Pemula Yang Ingin Belajar Berinvestasi 

Topik investasi sudah mulai menjadi bahan obrolan umum, terutama di kalangan anak muda. Saran umum yang biasa dilontarkan adalah untuk memulai berinvestasi sedini mungkin. Namun, tidak jarang banyak anak muda yang langsung terjun ke dunia investasi tanpa terlebih dahulu mengetahui prinsip - prinsip dasarnya. Hal ini bisa menyebabkan kamu kehilangan uang yang sudah kamu kumpulkan. Maka dari itu, Artikel ini akan menjelaskan beberapa prinsip dasar investasi yang perlu kamu ketahui sebelum menyelam ke dunia investasi. 

Mengapa Kita Perlu Tahu Atau Paham Mengenai Prinsip Dasar Berinvestasi?

Kebanyakan orang sering kali merasa kebingungan saat ingin memulai investasi. Mulai dari mana? Berapa angka yang perlu diinvestasikan? Investasi pada aset apa? Beberapa pertanyaan ini adalah pertanyaan bagus tentang investasi secara umum. Alangkah lebih baiknya memulai berinvestasi ketika kita sudah mengetahui dasar - dasarnya daripada langsung terjun tanpa mengetahui apa - apa. 

Maka dari itu, Mulailah berinvestasi ketika kita sudah mengetahui ilmu dan prinsip dasar supaya ada bekal untuk menghindari kerugian. Beberapa prinsip investasi di bawah bukan hanya bermanfaat bagi investor baru tapi ia juga masih berlaku untuk investor berpengalaman. Terkadang mengingat kembali prinsip - prinsip dasar dapat membantu kita mengevaluasi strategi yang sudah dijalankan. 

Berikut Ini 5 Prinsip Dasar Berinvestasi Yang Perlu Kamu Perhatikan Dan Tentunya Kamu Pahami: 

1. Tentukan tujuan, target, dan prioritas investasi 

Prinsip utama saat ingin berinvestasi adalah memiliki tujuan, target dan prioritas investasi yang jelas. Ketiga hal ini akan membantumu menentukan aset investasi, nominal dan frekuensi kamu berinvestasi. 

Tujuan dan target investasi berkaitan dengan nominal yang menjadi target yang ingin kamu capai dan hitungan jangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut. Ia berhubungan erat dengan apakah kamu berinvestasi dengan jangka waktu panjang, menengah atau pendek. Kamu bisa menentukan targetmu dengan kerangka. 

Contohnya, apabila kamu memiliki target besar dan memilih waktu 5 tahun untuk mencapainya, kamu bisa menyebar investasimu ke dalam aset beresiko tinggi atau menengah yang memiliki potensi tinggi di masa depan. 

Disisi lain, prioritas dalam investasi sangat berkaitan dengan kondisi finansialmu saat ini. Apabila kamu belum memiliki tabungan DANA darurat dan simpanan DANA terkait kebutuhan yang lebih mendesak, investasi otomatis menjadi prioritas rendah. Selalu prioritaskan Dana untuk kebutuhan. Jika hal ini sudah selesai, kamu bisa berfokus untuk memprioritaskan membangun portofolio investasi. 

1. Gunakan uang yang sifatnya dingin 

Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh banyak investor pemula (bahkan berpengalaman) adalah menggunakan uang kebutuhan sehari - hari untuk keperluan berinvestasi. Hal ini biasanya dilakukan karena tergoda dengan suatu keuntungan besar dan instan. Hal ini terutama sering terjadi di industri aset kripto. Kamu bisa menemukan berbagai cerita menyedihkan di media sosial seperti seseorang menggunakan tabungan keluarga untuk investasi dan tiba - tiba kehilangan semuanya. 

Pelajaran yang bisa kita ambil disini adalah selalu gunakan uang dingin untuk berinvestasi. Istilah "uang dingin" adalah uang yang dalam kondisi menganggur dan tidak kamu gunakan untuk kebutuhan harian. Prinsip ini dilakukan untuk mengurangi resiko efek domino dari mengalami kerugian dalam investasi. 

3. Memenegement resiko 

Kegiatan berinvestasi memiliki resiko yang bergantung kepada aset investasi yang kamu pilih. Berinvestasi pada sebuah bisnis, properti, reksadana, saham dan kripto memiliki tingkat resikonya, baik itu kekurangan maupun kelebihannya masing - masing. 

Mengelola resiko juga berkaitan erat dengan kondisi finansial-mu. Melakukan investasi pada aset dengan resiko tinggi bukan pilihan bagi semua orang. Setiap orang juga memiliki toleransi kerugian yang berbeda - beda. Oleh karena itu, memilih intrumen investasi yang tepat adalah bagian dari manajemen resiko. 

Manajemen resiko membantu kamu untuk menyesuaikan investasi terhadap kondisi finansial-mu. Investasi tidak harus seperti berjudi, kamu bisa memilih intrumen investasi resiko rendah agar kamu yakin dengan pilihanmu. Maka dari itu, kamu harus menentukan sendiri seberapa tinggi resiko yang bisa kamu toleransi? Berapa persentase kemungkinan kerugian yang berani kamu toleransi? 

4. Kenali profil investor dirimu sendiri 

Setiap orang harus mengenali sisi investornya masing - masing. Secara umum, terdapat 2 profil investor yaitu investor aktif dan pasif. Elemen penting yang membedakan keduanya adalah upaya dan waktu. 

Menjadi investor aktif atau enterprising investor itu berarti kita mau menyisihkan waktu untuk mempelajari jenis aset yang ingin dibeli secara detail dan memastikan kita mengerti tentang dinamika pasar, analisis fundamental, dan teknikal. Di sisi lain, investor pasif atau defensive investor tidak perlu mengeluarkan banyak waktu untuk meneliti dan bisa memilih instrumen investasi yang lebih stabil. Investor dan profil ini tidak akan mendapatkan keuntungan yang besar tapi angkanya stabil. 

Hal ini memunculkan pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap investor. Seberapa siap kamu mendedikasikan waktu dan usaha untuk investasimu? Jika kamu tidak bisa atau tidak mau melakukan penelitian sendiri, kamu lebih baik menjadi investor pasif dan memilih aset stabil. Sebaliknya, jika kamu mau mengeluarkan usaha, kamu bisa menjadi investor aktif yang meneliti saham atau aset kripto yang ingin kamu beli. 

5. Diversifikasi 

Diversifikasi ke beberapa wadah aset berbeda Diversifikasi adalah salah satu strategi manajemen resiko dalam berinvestasi. Ia juga salah satu prinsip dasar investasi paling penting yang digunakan oleh investor berpengalaman. Tujuan utama dari diversifikasi adalah mengurangi resiko kerugian jika salah satu aset investasimu memiliki performa buruk. Selain itu, diversifikasi juga dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan keuntungan. Kalau kamu menyebarkan investasimu ke beberapa aset berbeda dan semuanya mengalami kenaikan, kamu akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dibanding mengandalkan satu saja. 

Pada umumnya, diversifikasi bisa dibagi menjadi 2 cara yang diantaranya sebagai berikut ini: 

1. Menyebarkan dana antara beberapa aset dalam satu jenis instrumen investasi. Contoh: Berinvestasi dalam SOL, ETH, BTC, NEAR dan FTM di industri kripto. 

2. Menyebarkan dana ke berbagai jenis instrumen investasi. Contoh: Berinvestasi pada saham, aset kripto, dan reksadana. 

Cara pertama dilakukan untuk mendapat keuntungan lebih tinggi dari investasimu dalam sebuah industri. Diversifikasi versi ini terutama dilakukan oleh investor berpengalaman yang sudah memiliki pemahaman merinci terhadap aset dan dinamika pasar aset tersebut. Kelemahan strategi ini adalah ia cukup beresiko tinggi, apalagi untuk investor pemula. 

Di sisi lain, cara kedua adalah strategi ideal bagi investor pemula yang takut mengalami kerugian besar dan belum mau menjelajah lebih dalam ke dalam salah satu instrumen investasi. Dengan menyebarkan ke berbagai instrumen investasi, resiko kamu akan kehilangan semua investasimu menjadi sangat kecil. Namun kekurangan cara diversifikasi ini adalah kemungkinan keuntungannya lebih kecil. 

Strategi paling ideal adalah kamu melakukan kedua cara diversifikasi di atas. Ini dapat mengurangi resiko kerugian besar selagi meningkatkan kemungkinan keuntungan. Namun, tidak semua orang bisa melakukannya karena ia membutuhkan nominal investasi yang cukup besar dan pemahaman mendalam terhadap salah satu industri aset investasi. Maka dari itu, paling tidak lakukan salah satu dari kedua cara diversifikasi di atas. 

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Cara Mengenali Perbedaan Antara Emas Asli Dan Emas Palsu Cek Lebih Lengkapnya Ulasan Lengkap Berikut Ini

Informasi Menarik Tanda - Tanda Seorang Laki - Laki Yang Menyukaimu Yang Bisa Dilihat Dari Caranya Chatting Sama Kamu

Informasi Menarik Cara Cepat Cuan Guna Menghasilkan Uang Di Aplikasi Bling Story